Pengadilan Korea Selatan (Korsel) telah mengeluarkan surat perintah kepada penyidik antikorupsi untuk menangkap Presiden Yoon Suk Yeol, yang telah dimakzulkan. Yoon Suk sebelumnya telah menolak pemeriksaan sebanyak tiga kali setelah upaya darurat militernya yang gagal pada 3 Desember 2024.
Pengeluaran Surat Perintah Penangkapan
-
Waktu Pengeluaran: Surat perintah penangkapan tersebut, yang merupakan yang kedua dikeluarkan oleh pengadilan, diperoleh oleh pejabat antikorupsi dan polisi.
-
Perkiraan Kediaman Yoon: Yoon dipercaya bersembunyi di kediamannya yang dijaga ketat oleh ratusan penjaga untuk mencegah penangkapannya.
-
Tindakan Segera: Penyidik memiliki waktu 48 jam untuk meminta surat perintah penangkapan tambahan agar Yoon tetap ditahan atau ia akan dibebaskan.
Reaksi dan Tindak Lanjut
-
Respon Pendukung: Para pendukung Yoon berencana untuk berkumpul di sekitar kediamannya di ibu kota Seoul sebagai bentuk dukungan setelah kabar penerbitan surat perintah kembali.
-
Kondisi Kediaman: Anggota parlemen partai oposisi menyebutkan bahwa kediaman Yoon telah “berubah menjadi benteng,” dengan penjagaan ketat termasuk pemasangan kawat berduri dan barikade kendaraan.
Meskipun waktu penahanan Yoon dapat ditentukan berdasarkan langkah hukum selanjutnya, kasus ini menjadi sorotan karena akan menjadikan Yoon sebagai presiden pertama Korea Selatan yang ditangkap dalam jabatannya.